Hadiri Pelantikan Pengurus SMSI Bungo, Ariansyah: Kita Harus Bersinergi

Koran Jambi, Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Provinsi Jambi, Ariansyah Hadiri Pelantikan Pengurus Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang di selenggarakan di Hotel Amaris Kabupaten Bungo, Kamis (16/03/23).

Pada Pelantikan Pengurus SMSI Bungo ini, Kadis Kominfo Ariansyah disambut langsung oleh Asisten 1 pemerintahan kabupaten Bungo Zulfiandi, Wakil ketua DPRD kabupaten Bungo Marholi Suganda, ketua SMSI Jambi Muhtadi, Kapolres, serta ketua SMSI dan seluruh pengurus SMSI Kabupaten Bungo.

Dalam sambutannya Ariansyah sangat mengapresiasi kehadiran SMSI Kabupaten Bungo ini. Dengan harapan mampu memberikan informasi yang akurat dan kredibel terhadap masyarakat.

“Ya, kami hadir disini sangat mengapresiasi kehadiran SMSI kabupaten Bungo ini, kami berharap SMSI bungo juga bersinegri dengan Pemerintah Provinsi sebagaimana kami dengan SMSI Provinsi Jambi memang selalu bersinergi,” Kata Ariansyah.

Ariansyah berharap, SMSI Bungo menjadi ganda terdepan memberikan edukasi kepada masyarakat, soal Informasi yang benar danyang hoax.

“Kami selalu diskusi membicarakan issu-issu hangat yang terjadi seperti informasi hoaxs dan sebagainya, karena sebentar lagi adalah tahun politik maka issu yang akan beredar nanti nya adalah politik indentitas. nah itu yang harus kita hindari bersama. Oleh sebab itu kita harus terlebih dahulu menyaring sebelum mengsharing informasi yang kita dapat. Saya berharap SMSI bungo mampu memberikan informasi yang fakta kepada masyarakat,” Jelas Ariansyah.

Kadis Kominfo Ariansyah mengatakan bahwasanya saat ini Kominfo Provinsi Jambi telah mengaktifkan medsos dan untuk menjaring dan memberikan edukasi kepada masyarakat.

“Kami telah mengaktifkan akun media sosial dan kami juga sering mendapatkan informasi-informasi bahwa ada banyak pemberitaan yang horor artinya tidak kredibel keabsahan nya,” Sambungnya.

“Tentu ini menjadi tugas kita bersama agar media siber ini terus menjadi referensi masyarakat dalam penerimaan informasi atau berita. Jangan sampai nantinya masyarakat malah tidak percaya lagi dengan pemberitaan dari media siber,” pungkasnya. (ris)