Usman Ermulan: Pilih Pemimpin yang Berpengalaman dan Visioner, Tidak Berpikiran Fee Proyek

Jambi, Koranjambi.com – Genderang pemilihan kepala daerah terus bergulir. Agar masyarakat Jambi tidak salah pilih pemimpin, baik sebagai Gubernur Jambi, Walikota dan Bupati, Ketua Dewan Rakyat Jambi (DRJ) Usman Ermulan memberikan kriteria khusus.

Menurutnya, untuk menentukan calon pemimpin, baik gubernur, walikota atau bupati mampu posisikan pada figur yang tepat.

“Karena pemimpin itu, tugasnya bagaimana bisa mensejahterakan dan keamanan masyarakatnya,” tegasnya, Minggu (05/05/2024).

Bahkan, katanya, mau makan, mau minum, mau belajar, mau segala macam, dia tidak terpengaruh dengan harga barang naik segala macam dan di daerah itu aman.

“Jadi untuk menjadi pemimpin itu, baik walikota, bupati hingga gubernur, itu bagaimana menempatkan orang-orang yang sudah berpengalaman. Jadi jangan kita memilih orang yang mau baru mau belajar,” jelas Usman.

Karena apa? “Dia punya uang, terus dia dipilih jadi pemimpin, berarti dia baru belajar bagaimana sistem menyusun anggaran, bagaimana sistem mengontrol anggaran, pelaksanaan pembangunan, bagaimana terhadap keamanan masyarakat dan sebagainya”.

“Jadi pemimpin itu tidak saja berpikir bagaimana menghabiskan uang APBD. Itu kalau menghabiskan APBD, anak SMA cukup,” ujar mantan anggota DPR RI dua periode ini.

Dituturkannya, perintahkan tender proyek, laksanakan proyek, mau terima fee atau tidak, kadang-kadang pemerintah terima fee sampai 17 persen.

“Itu target uang, bukan target lagi mensejahterakan masyarakat. Macam mana Kota Jambi ini, supaya ramai pasarnya”.

Dia mencontohkan, calon pemimpin Jambi, calon Walikota harus bisa berpikir bagaimana tekniknya, “apa upaya yang dilakukan. Kalau mungkin distribusi masuk pasar ini dihapuskan, biar pasar rame datang ke pasar”.

“Bisa saja kan. Dengan menghapus retribusi pasar untuk masuk ke pasar ini, masyarakat ramai ke pasar. Dengan ramainya ini bisa belanja, bisa aktivitas dan ekonomi masyarakat bisa hidup di kota ini,” imbuhnya.

Ditambahkannya, arus masuk ke kota ini harus dipikirkan, jalan masuk ke kota ini harus bagaimana, arah keluar kota jangan terhambat masuk ke Kota.

Di sini dibutuhkan pemimpin yang berpengalaman, profesional dan mempunyai visioner kedepannya, bagaimana caranya.

“Tidak berpikiran uang APBD, kalau ada calon pemimpin yang berpikir uang APBD, tidak perlu punya gelar yang besar-besar tidak perlu. Anak SMA saja cukup kalau hanya untuk menghabiskan APBD,” kata Usman.

“Apalagi untuk mencoba menjadi pemimpin. Jangan, kasihan rakyat,” tegas mantan Bupati Tanjab Barat dua periode ini. (*)