Batang Hari, Koranjambi.com – Puluhan tahun berkiprah di dunia seni musik daerah tentunya bukanlah waktu yang sebentar. Bahkan tak sedikit waktu yang dihabiskan untuk mengembangkan dan manghasilkan karya musik dan lagu-lagu daerah khususnya di Batang Hari. Namun, hal itu yang dilakukan oleh Cik Syahril yang merupakan musisi daerah yang sudah menghasilkan ratusan karya selama 30 tahun terakhir ini, mulai dari lagu hingga musik tari daerah.
Ya, pria kelahiran 19 September 1972 ini bernama Syahril Jahari yang merupakan putra asli Kabupaten Batang Hari yang sudah tertarik dalam dunia seni musik daerah sejak usia 10 tahun. Kepada awak media pun ia menceritakan sedikit sekilas perjalanannya dalam dunia seni musik daerah.
Cik Syahril sendiri lahir di Rengas Condong, Kecamatan Muara Bulian, kesenian yang pertama kali dia ikuti sejak kecil yakni Tari Tradisional Batang Hari, kemudian ia juga dilatih untuk memainkan beberapa jenis alat musik.
“Dulu alat musik yang pertama kali saya mainkan itu Gendang, sampai sekarang saya kalau nampil masih memainkan alat musik gendang,” ujar pria berkepala plontos ini.
Bakat seni musik yang ia miliki tentunya tidak dimiliki secara instan, Cik Syahril dididik secara rutin oleh orang tuanya sendiri. Sebab keluarganya sudah berkiprah di dunia musik daerah sejak Cik Syahril belum dilahirkan.
“Umur 10 tahun saya jadi penari tradisi murni Batang Hari, itu tahun 1982. Nama tarinya Tari Dana Anak-anak Ayam. Lalu di tahun 1987 saya mulai bergabung di tim kesenian musik,” kata dia.
Hasilkan Banyak Karya dan Banyak Pengalaman yang Sudah Dilalui
Selama berkecimpung dalam seni daerah, Cik Syahril pun sudah banyak mengikuti berbagai event, mulai dari tingkat provinsi, nasional maupun internasional. Bahkan, karya lagu yang dia ciptakan pun pernah ditampilkan dalam parade tingkat nasional yang diikuti oleh 33 provinsi se-Indonesia.
Cik Syahril juga pernah meraih juara pertama lomba tari se-Asia Pasifik di Medan pada tahun 2003. Bersama tim Kesenian Batang Hari ia berhasil meraih peringkat dua pada pesta gendang nusnatra di Malaka – Malaysia pada tahun 2004. Dan event pelombaan lainnya.
“Kita dapat juara umum 2 dalam menciptakan lagu. Waktu itu eventnya diadakan di TMII. Tour ke Malaysia dan Singapura juga sudah pernah,” sambungnya.
Selain menciptakan lagu, Cik Syahril juga banyak mengkompisisi musik tari tradisional Batang Hari, seperti Musik Tari Dan Kancil (1992), Musik Tari Dan Kilat Senjo (1993), Musik Tari Dana PakPalek (1993), dan puluhan musik lainnya.
“Terbaru ditahun 2024 saya menciptakan musik Tari Arak Topeng Garudo di tahun 2024. juga menciptakan lagu derah Dalam Kasih Emak tahun 2023-2025 dan lagu Zapin Beralih di tahun 2025 ini,” ungkapnya.
Tak jarang lagu dan musik yang diciptakan oleh putra dari pasangan Jahari dan Rasima ini ditampilkan dalam event-event besar, baik dalam penampilan seni daerah dan acara pemerintahan lainnya.
Ingin Gelar Konser Musik Melayu Ciptaan Sendiri
Puluhan tahun berkarya di seni musik daerah, Cik Syahril tentunya mempunyai mimpi yang ingin ia lakukan bersama timnya.
Cik Syarhil mengatakan, dia bersama rekan lainnya dalam waktu dekat ini akan mengadakan Konser Musik Melayu yang menyuguhkan beberapa karya Cik Syahril Sendiri.
“Saya pengen mengadakan konser musik melayu yang menampilkan beberapa karya lagu dan musik saya. Saya sendiri terinspirasi musisi melayu, Siti Nurhaliza. Insya allah dalam waktu dekat ini akan diadakan konser melayu di Batang Hari,” bebernya.
Seniman Muda Jangan Berhenti Berkarya
Sebagai musisi daerah yang sudah puluhan tahun berkiprah di dunia musik, Cik Syahril ternyata sangat menaruh harapan besar kepada para generasi muda yang berkiprah di musik daerah.
Ia pun banyak melihat potensi-potensi yang dimiliki oleh anak-anak muda Batang Hari yang harus digali dan dikembangkan untuk menumbuhkan minat dan kecintaan terhadap musik derah ataupun melayu.
“Saya lihat banyak anak muda yang potensial untuk mengembangkan karya musik derah dan melayu. Dan itu yang menjadi PR kita agar mereka selalu melestarikan musik daerah khususnya Batang Hari,” kata dia.
Ia pun berpesan agar para generasi muda ini tidak berhenti melestarikan seni daerah dan berkarya, sehingga kemudian hari musik daerah Batang Hari tidak kalah dengan perkembangan zaman.
“Jangan berhenti untuk berkarya, teruslah berkarya dan berkarya. Dan jangan malu untuk mempromosikan musik melayu derah Batang Hari,” pungkasnya. (Red)