Saat ini, keenam pelaku tengah menjalani pemeriksaan di ruangan Subdit V Cyber Ditreskrimsus Polda Jambi.
Seorang pelapor yang juga korban, Dina, menjelaskan, hari ini ia diperiksa bersama ke lima temannya oleh pihak Subdit V Kirmsus Polda Jambi, seputaran investasi bodong.
Baca Juga : Artis VS Terciduk Kasus Prostitusi, Instagram Vernita Syabilla Digeruduk Netizen
Diberitakan sebelumnya, seorang model wanita cantik yang bernama Renny Aulia (24), asal Kota Jambi, telah dilaporkan ke Polda Jambi. Ratusan orang dari berbagai daerah di Indonesia mengaku telah tertipu dengan mengikuti arisan online dan investasi dengan keuntungan besar.
Diketahui, untuk di Kota Jambi sendiri, sekitar 40 orang dengan jumlah uang Rp 200 juta dilaporkan telah dilarikan model cantik itu.
Seorang korban, Dina (24), warga Simpang Pulai, menceritakan, ia mengetahui arisan online tersebut dari media sosial (medsos) instagram. Tergiur, ia mengikuti ajakan terlapor.
“Awalnya dapat instagram, ado arisan online. Lihat komen, katanya itu amanah, dan gabung di grup. Arisan menurun. Pelaku itu on-time bayarnya, dua kali sudah nerima saya,” ujarnya saat ditemui, Rabu (22/7/2020).
Kemudian, ia ditawarkan pelaku untuk melakukan investasi dengan keuntungan besar dua kali lipat dari investasi semula.
“Pertengahan bulan lima tahun 2020, saya ikut invest. Rp 1 juta, nerima Rp 2 juta per 14 hari. Lalu saya ikut lagi, bayar Rp 4 juta terima Rp 8 juta, Rp 8 juta terima Rp 10 juta, kemudian Rp 10 juta terima Rp 20 juta. Kemudian saya stop,” tambahnya.
Lalu, sambung Dina, pelaku menawarkannya lagi untuk melakukan investasi lebih besar lagi. Ia pun mengikuti investasi berikutnya.
Tetapi selanjutnya terlapor tidak bisa dihubungi lagi. Untuk seluruh Indonesia, diketahuinya berjumlah ratusan orang telah tertipu dan uang yang dilarikannya Rp 3 M.
“Total saya Rp 49 juta. Cuma dijanjikan. Kemudian saya laporkanlah ke Polda Jambi. Dari list di dalam grup yang kami buat, ada ratusan orang tertipu di Indonesia. jumlah duitnyo Rp 3 M,” jelasnya.
Dina menyampakan, ia telah menghubungi pihak keluarga dan datang ke rumah terlapor. Namun, pihak keluarga tidak ada yang merespon
Sementara, korban lainnya, Wiwi (20), warga jalan Patimura, mengatakan, ia mengenal pelaku tersebut dan pernah tinggal satu rumah dengan pelaku.
“Saya kenal dari tahun 2018, saya kenal di kelas acting di Jambi. Kemudian, saya pun diajaknya untuk shooting film di Jakarta, tinggal satu rumah sekitar satu bulanan,” ceritanya.
Kemudian ia berpisah dengan terlapor. Dina mendapat kabar, bahwa terlapor telah membuat arisan online, ia pun ikut tergabung dalam arisan tersebut.
“Saya tahun 2019 ikut arisan. Dia pun bayarnya on time terus,” kata Wiwi.
Kemudian, pada tahun 2020 ini, ia masih mengikuti arisan online dan akhirnya tertipu.
“Jadi aku ikut lah dengan duit Rp 2 juta. Dia tidak bisa dihubungi,” tutupnya.
Kemudian, korban lainnya, Satia (19), mengaku, telah menginvestasi sebesar Rp 50 juta. Hingga saat ini pelaku tidak bisa dihubungi.
” Lah dari minggu kemarin dihubungi tidak bisa,” terangnya.
Dari keterangan ketiga korban saat ditemui, mereka berharap polisi segera menangkap terlapor.
Terpisah, Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Jambi, Kombes Pol Edi Faryadi, membenarkan atas laporan penipuan investasi tersebut.
“Ia benar ada laporan masuk kemarin dengan kasus penipuan,” terangnya, saat dikonfirmasi. Rabu (22/7/2020).
Katanya, pihaknya sedang mendalami kasus tersebut dan akan segera menemukan pelaku.
“Kita akan segera menemukan pelaku,” pungkasnya.
Di tempat lain, model cantik asal Jambi, Renny Aulia (24), membantah bahwa dirinya melarikan uang Rp 3 miliar.
Saat dihubungi, Renny mengaku jumlah uang yang diinvestasikan para member jumlahnya tidak sebesar itu.
“Mereka itu aku lihat, hanya totalkan dan itung keuntungan. Bukan uang masuk dari mereka. Mereka menambah-nambah. Sekalian menjatuhkan nama aku,” ujarnya, kepada Biru (Jambiseru.com) Kamis (23/7/2020) lalu.
Renny menjelaskan, para member inves per 7 hari mendapatkan uang 2x lipat dari modal. Kemudian, yang sudah mendapatkan keuntungan, kembali melakukan investasi.
“Jadi Rp 1 juta dalam jangka 7 hari mendapatkan Rp 2 juta. Kemudian yang sudah mendapatkan uang itu, mereka melakukan inves lagi, per 7 hari lagi mendapatkan lagi. Jadi uang mereka itu diputer-puter. Jadi aku yang kecewa sama mereka, mereka itu melapor ke Polda juga ke media, soalnya kalau aku ada bukti, aku bisa tuntut balik,” katanya lagi.
Ia pun mengaku kecewa dengan member, lantaran keluarganya sudah dibawa-bawa dan dijeleki di media sosial. Ia juga menyatakan, dirinya tidak akan melarikan diri.
“Aku tidak akan melarikan diri, karena bisa saja dari awal mereka transfer aku larilari. Nyatanya sebelumnya aku bayar terua uang mereka,” tutur Renny, lagi.
Kata Renny, Investasi ini dimulainya dari bulan Februari 2020. Sebelumnya ia membuka arisan menurun, dan memasarkannya melalui media sosial (medsos).
Untuk pesertanya, Renny mengaku banyak juga yang berasal dari luar Kota Jambi. Ia berhubungan dengan member via Medsos.
“Di bulan September 2019 buka arisan menurun, banyak pesertanya, karena saya on time terus bayarnya. Kemudian di bulan Februari 2020 saya membuka investasi, dan bertambah lagi pesertanya. Untuk pesertanya banyak juga yang berasal dari Medan. Saya melalui Medsos menghubungi mereka,” imbuhnya.
Renny mengaku mulai macet pembayaran pada Sabtu dan Minggu belakangan, dikarenakan pada hari Minggu lalu yang menerima uang itu banyak dan uangnya tidak mencukupi.
“Hari minggu itu baru macet pembayarannya, dikarenakan yang menerima gate (uang) itu banyak. Jadi M banking saya itu nggak mencukupi karena limit,” akuinya.
“Terus juga ada masalah kekurangan duit karena ada yang belum bayar. Jadi saya pakek modal yang mana lagi, mereka itu gegabah untuk melaporkannya. Mengklaim saya melarikan uang,” akuinya lagi.
Sesudah itu, Renny menjelaskan ke semua peserta itu. Namun, mereka tidak mau mengerti dan langsung membuat list kerugian yang dialaminya.
Kemudian, Renny mengakui, para peserta investasi, ada yang langsung menuju ke rumahnya untuk menagih uang. Namun, rumah yang dihuninya di daerah Persijam itu sering kosong, lantaran dirinya sering berpergian.
“Saya kan sering keluar, lagian rumah itu, rumah orang tua saya. Rumah saya ada tiga, saya memang jarang ke situ,” tandasnya.
Renny mengatakan, kalau ia akan mengembalikan uang bagi member-member yang baru. Meskipun uangnya tidak cukup dan ada minus-minusnya, tetapi yang pentig ada itikad baik.
Baca Juga : MODEL JAMBI DIDUGA LARIKAN UANG MILIARAN, MODUSNYA ARISAN ONLINE
“Saya tidak akan lari. Saya di Jambi lah. Saya akan kembalikan uang bagi member-member yang baru, meskipun minus, tetapi saya ada itikad baik,” katanya.
Renny mempertegas, dirinya tengah mencari pengacara dan akan melaporkan balik, atas pencemaran nama baik dan keluarganya.
“Saya lagi nyari pengacara untuk melaporkan mereka yang telah mencemarkan nama baik saya,” tegasnya.
sumber : jambiseru.com