Koran : Sejarahnya di Tiongkok dan Eropa

ilustrasi koran
Tumpukan koran.(foto: istimewa)

koranjambi.com – Sejarah koran di Tiongkok dimulai pada awal abad ke-19 selama masa Dinasti Qing. Koran pertama yang pernah diterbitkan di Tiongkok adalah “Chen Bao” pada tahun 1815 di kota Guangzhou.

Di awal perkembangan koran di Tiongkok, koran diterbitkan oleh misi-misi Kristen dan cenderung berfokus pada pendidikan dan penginjilan. Namun, pada abad ke-20, koran mulai berkembang pesat dan mulai berfokus pada berita dan komentar politik.

Tahun 1911, terjadi Revolusi Xinhai yang menggulingkan Dinasti Qing dan memunculkan Republik Tiongkok. Koran menjadi instrumen penting bagi gerakan nasionalis karena dapat menyampaikan ide-ide revolusi dan kemerdekaan.

Namun, selama masa Perang Dunia II dan Perang Saudara Tiongkok, kebebasan pers dan koran sangat dibatasi oleh pemerintah dan militer. Setelah kemenangan Partai Komunis pada tahun 1949, semua koran dianggap milik negara dan dijadikan sebagai alat propaganda resmi.

Seiring dengan perkembangan ekonomi dan sosial yang pesat di Tiongkok pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21, media massa, termasuk koran, semakin beragam dan terdapat koran-koran swasta yang muncul. Namun, kebebasan pers masih terbatas dan pemerintah tetap memegang kendali atas apa yang dapat dilaporkan oleh media massa.

Sejarah koran dimulai pada abad ke-17 di Eropa. Pada saat itu, koran diterbitkan sebagai jurnal kecil dan terdiri dari satu atau dua lembar kertas. Koran pertama yang pernah dicetak adalah “Relation aller Fürnemmen und gedenckwürdigen Historien” yang diterbitkan di Jerman pada tahun 1605.

Pada abad ke-18, koran mulai berkembang pesat di berbagai negara di Eropa dan Amerika. Koran menjadi sumber informasi yang penting bagi masyarakat, karena mampu menyampaikan berita tentang peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di dalam maupun di luar negeri.