Kesaksian Nelayan Pulau Lancang Saat Sriwijaya Air SJ182 Jatuh

lokasi pesawat sriwijaya air sj182 jatuh

Koranjambi.com, Cuaca hari itu Sabtu (9/1), hujan cukup lebat, dimana terjadinya kecelakaan pesawat SJ182. Ombak cukup tinggi saat nelayan pulau lancang, Hendrik Mulyadi bersama dua rekannya berada di tengah laut sedang mencari rajungan.

Hendrik, menceritakan detik-detik saat ia menyaksikan pesawat Sriwijaya Air SJ182 jatuh. Dia melihat ombak yang cukup tinggi saat itu.

“Saat itu hujan cukup lebat (kemungkinan berkabut), dan kami bertiga di tengah laut sedang konsentrasi mengambil bubu (alat penangkap rajungan), tiba-tiba ada seperti kilat ke arah air disusul dentuman keras, puing berterbangan sama air (ombaknya) tinggi sekali, untung kapal saya enggak apa-apa,” kata Hendrik, dikutip dari detik.com, Senin (11/1/2021).

Baca Sriwijaya Air yang Jatuh Berumur 26,7 Tahun, Ini Spesifikasinya

Kejadian tersebut berlangsung sangat cepat, Hendrik mengaku kurang dari dua menit, ia dan dua rekannya hanya bisa bertanya-tanya dan sempat mengira ada bom jatuh dan meledak.

Menurut Hendrik, sesaat sebelum kejadian, dia tidak terdengar apa-apa selain gemuruh hujan. Ataupun melihat kobaran api.

“Suara mesin nggak ada. Terus saat kejadian nggak kelihatan ada api, hanya asap putih, puing-puing yang berterbangan, air yang berombak besar, dan ada aroma seperti bahan bakar,” katanya.

Baca Pesawat Sriwijaya Air Hilang Kontak 4 Menit Setelah Lepas Landas

Meski tidak mengalami cedera dan kapalnya tidak mengalami kerusakan, Hendrik mengaku masih terguncang, hingga tidak enak makan dan tidur sampai tak sanggup bekerja mencari rajungan seperti sedia kala.

Untuk diketahui, pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC dengan nomor penerbangan SJ182 dengan rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.

Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di sebelah utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, setelah melewati ketinggian 11 ribu kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13 ribu kaki.

Berita Lainnya 14 Januari Vaksinasi Tahap Awal, Jambi Siap Melaksanakan Penyuntikan 

Pesawat lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya, yakni 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan terjadi karena faktor cuaca.

Berdasarkan data manifes, pesawat yang diproduksi pada1994 itu membawa 62 orang, terdiri atas 50 penumpang dan 12 kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas enam kru aktif dan enam kru ekstra.(*)

Sumber detik.com