Tim Pemprov dan PT SAS Sosialisasi TUKS

Jambi, koranjambi.com — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi menggelar rapat dengar pendapat dengan seluruh Ketua RT dilingkungan Kelurahan Aurkenali, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi pada Rabu malam (27/12/2023) di Hotel Aston.

Rapat yang membahas permasalahan pembangunan jalan khusus dan stockpile batu bara PT SAS tersebut, dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jambi, Sudirman.

Dalam rapat, Sudirman menyebutkan bahwa sikap warga Aurkenali yang menolak hadirnya stockpile batu bara PT SAS tersebut hanyalah sebagian dari sikap warga. Hal ini dikarenakan adanya ketidakpahaman warga dengan akan adanya manfaat perekonomian kedepan.

“Ya, itu bagian dari sikaplah. Kita lihatlah seperti apa sikapnya. Bisa saja karena ketidakpahaman. Ini dalam rangka duduk bersama untuk mencari titik temu. Silahkan saja, mereka punya sikap,” kata Sudirman, menjawab keluhan warga Aurkenali dalam rapat di Hotel Aston, Rabu (27/12/2023).

Sudirman menjelaskan, pertemuan ini merupakan lanjutan dari pertemuan di rumah dinas Gubernur Jambi, beberapa waktu lalu. Dalam pertemuan itu telah dibentuk tim penyelesaian konflik rencana pembangunan jalur khusus angkutan batu bara dan stockpile di Aurkenali.

“Pertemuan ini dalam rangka menampung aspirasi dan masukan terkait rencana itu. Kami sudah mendengar masukan dari Sekda Kota Jambi, Camat Telanaipura, dan beberapa ketua RT di Kelurahan Aurkenali. Juga jawaban dari PT SAS,” sebut Sudirman.

Diketahui pembangunan stockpile batubara yang diarsiteki PT Sinar Anugerah Sukses (SAS), merupakan upaya rekomendasi pemerintah Provinsi Jambi.

Sebelumnya. Gubernur Jambi Al Haris mengatakan, pembangunan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) ini sudah dilakukan kajian sebelumnya. Pemerintah juga sudah mempertimbangkan izin, dampak lingkungan, dan hal-hal terkait lainnya. Serta pembangunan Stockpile ini dinilai Pemprov Jambi merupakan salah satu langkah dalam mengatasi permasalahan kemacetan akibat angkutan batubara.

Gubernur Al Haris juga menghimbau, dalam menyikapi persoalan batubara ini, semua pihak hendaknya harus satu persepsi, agar tidak terjadi kesimpangsiuran informasi terkait langkah-langkah yang akan dilakukan oleh pemerintah Provinsi Jambi.

Sebelumnya puluhan warga di Jalan Lintas Timur, Muaro Jambi merasa khawatir pembangunan Stockpile batubara dapat berdampak kepada kesehatan dan mobilisasi masyarakat akibat kemacetan.

Pengamat Linkungan dari Universitas Jambi (UNJA), Prof Aswandi, merespon pembangunan underpass stockpile batubara untuk angkutan khusus batubara yang akan di bangun oleh PT SAS. Ia menilai pembangunan underpass akan memberikan manfaat positif.

“Dimana berpotensi mengurangi angka kecelakaan dan kemacetan akibat angkutan truk batubara,” ujarnya belum lama ini.

Menurutnya, rencana pembangunan underpass atau jalan bawah tanah khusus angkutan batubara dapat memberikan manfaat dalam waktu jangka panjang.

“underpass ini akan lebih efisien dan mempercepat jalur transportasi batubara menuju stockpile. Selain itu, dengan adanya jalan ini dapat mengurangi dampak kemacetan dan kecelakaan karena tidak ada kendaraan jenis lain yang melewati jalan tersebut,” sebutnya

Tidak hanya itu, Kata Prof Aswandi, dengan adanya underpass ini dapat mendorong transportasi hasil bumi serta investasi dapat berjalan dengan baik di Jambi.

Kemudian terkait adanya penolakan dari masyarakat, profesor Aswandi mendorong pemerintah dan investor memberikan pemahaman melalui sosialisasi kepada masyarakat.

“Terkait manfaat yang bisa diperoleh jika underpass ini terealisasi, dimana manfaat yang diperoleh tidak bersifat sementara, namun secara jangka panjang, serta dapat membantu perekonomian secara menyeluruh,” Pungkasnya (*)